Senin, 20 Oktober 2014

HUMAN'S ERROR

click video :                                              HUMAN'S ERROR
                                                                (video pencemaran lingkungan)





Apa menurut kalian ketika melihat video yang ada di atas (click link video) ? pasti sangat sedih bukan melihat lingkungan yang sangat tercemar ? lingkungan yang mana tidak layak untuk manusia, hewan, dan tumbuhan.Besar persentase yang mengakibatkan lingkungan tercemar adalah manusia. Banyak sekali faktor yang mengakibatkan manusia melakukan hal seperti ini. Faktor ketidak sadaran akan suatu hal yang baiklah yang sangat besar, mungkin akan menunggu sampai lingkungan disekitarnya sudah tidak layak huni dahulu baru manusia akan sadar. Hanya sebagian orang yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya, mulai dari hal hal yang kecil, yaitu buang sampah pada tempatnya, tidak merusak lingkungan. Hal ketidak sadaran ini pun bisa terjadi karena faktor lingkungan sosial dimana ia tinggal. Mayoritas yang terbiasa akan hal buruk terhadap lingkungan akan berpengaruh kepada minoritas yang melakukan kebiasaan baik. Selain faktor lingkungan sosial pun ada faktor kebebasan dari aturan atau hukum, bukan berarti di lingkungan tersebut tidak ada peraturan tapi peraturan yang dibuat tidak benar benar di lakukan karena tidak adanya sanksi atau hukum yang akan diberikan jika melanggar, jadi hal tersebut mengakibatkan manusia nya merasa tidak akan sanksi bila melanggar dan terbiasa melakukan pencemaran lingkungan.                                                                                                     Selain di darat pencemaran pun biasa terjadi di udara, atau bisa di sebut polusi. Polusi bisa terjadi karena adanya pencamaran udara yang 99%-nya di akibatkan oleh manusia. Mengapa selalu manusia ya? Ya karena manusia lah satu-satunya makhluk hidup yang mempunyai akal dan fikiran untuk merubah dunia, tetapi tergantung pada prinsip hidup setiap meusia sendiri, akan di bawa baik atau buruk. Tetapi kalau pencemaran seperti ini lah yang buruk jadinya. Polusi udara akan fatal sekali efeknya jika tidak di tangani dalam jangka waktu panjang atau hanya di biarkan saja sedangkan prokusi polusi udara terus meningkat. Cuaca ekstrim, suhu meningkat, tidak ada udara segar, berbagai penyakit timbul, itu lah yang akan terjadi bila polusi terjadi. Sekali lagi hal ini besar disebabkan karena faktor kesadaran manusia sendiri. Mungkin disisi lain karena belum menemukan teknologi terbarukan untuk mencegah polusi, tetapi setidaknya banyak jalan menuju roma, artinya banyak hal yang bisa di lakukan untuk mencegah polusi, seperti tdak merusak pepohonan, menanam banyak tanaman, untuk kendaraan menggunakan bahan bakar yang bersahabat dengan lingkungan dll. Tentu saja jika semua ini bisa di lakukan terus menerus akan menyelamatkan bumi kita dari berbagai pencemaran udara. Pencemaran di darat, dan udara saja yang terus biarkan akan fatal sekali bagi kelangsungan hidup manusia, apalagi di tambah satu lagi yaitu pencemaran di air. Manusia hewan dan tumbuhan sehari harinya hidup dengan air, tentu saja dengan air yang bersih dan tidak tercemar. Itu artinya bila air tercemar, manusia hewan dan tumbuhan tidak akan bisa hidup? Ya benar sekali. Mengerikan sekali bukan. Banyak di negara negara belahan dunia yang memerlukan air bersih karena di negara tersebut mungkin airnya sudah tercemar atau bahka tidak ada air sama sekali. Sedangkan di negeri kita ini khususnya di ibu kota banyak kali yang sudah tercemar sehinggi mengakibatkan bau tidak sedap yang menyengat lingkungan yang tidak sehat tentunya. Dan siapa lagi pelaku utama dari kejadian ini selain manusia ? di paragraf pertama sudah di tuliskan bahwa kita harus buang sampah pada tempatya, karena bukan hanya berpengaruh terhadap pencemaran di darat tetapi akan berdampak juga di air, yang akan menyumbat air mengalir sehingga air menggenang dan tercampur oleh sampah sampah kotor sehingga tercemar. Apakah ini berpengaruh terhadap sumber air yang kita  dapatkan? Tergantung seberapa lama kita terus mengabaikan hal ini terjadi. Seperti kata pepatah. Sedikit sedikit lama lama menjadi bukit. Nah jika terus di biarkan maka akan menyebar dan meluas kemana-mana. Pencemaran air pun terjadi di pantai atau laut, yaitu karena manusia yang tidak mem buang sampah pada tempatnya. Banyak sekali dampak dari hal hal buruk khusus nya pencemaran, bisa kepada kesehatan, lingkungan, potensi finansial, kenyamanan dll. Hal-hal di atas merupakan salah satu contoh ekologi manusia dengan lingkungannya sendiri, tetapi yang di tuliskan disini adalah contoh yang buruknya atau dampak dari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Semoga kita selalu sadar akan lingkungan kita yang sangat berharga ini karena kehidupan masih akan terus berlangsung sampai generasi berikutnya. Kalau bukan kita siapa lagi, kita harus selalu mengga bahwa diri kita sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekecil apapun. Berikut adalah tulisan sekitar ekologi dan ilmu lingkungan. Dapat di baca dan di jadikan refrensi. Semoga tulisan ini bermanfaat. EKOLOGIIstilah Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oikos = Tempat Tinggal (rumah) Logos = Ilmu, telaah. Oleh karena itu Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungnya. Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan semua komponen yang ada di sekitarnya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.Ekologi mencoba memahami hubungan timbal balik, interaksi antara tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia dengan alam lingkungannya, agar dapat menjawab pertanyaan; dimana mereka hidup, bagaimana mereka hidup dan mengapa mereka hidup disana. Hubungan- hubungan tersebut demikian kompleks dan erat sehingga Odum (1971) menyatakan bahwa ekologi adalah “Environmental Biology“.ILMU LINGKUNGANIlmu lingkungan atau Environmental Science (ES) merupakan suatu ilmu yang mempelajari interaksi antara komponen – komponen fisik, kimia dan biologi yang ada di lingkungan serta merupakan suatu disiplin ilmu yang saling melengkapi dengan ilmu alam, ilmu teknik dan ilmu sosial. Dalam keterkaitannya dengan Ilmu lingkungan, ES berfokus pada polusi dan penurunan kualitas lingkungan yang berhubungan dengan aktivitas manusia yang berpengaruh pada perubahan biologis dan lingkungan berkelanjutan, serta melibatkan aspek ilmu ekonomi, ilmu hukum dan ilmu – ilmu sosial. Keseluruhan aspek ilmu tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan berpengaruh pada lingkungan.Ilmu lingkungan dalam konteks arstitektur erat kaitannya dengan istilah Ecological Design atau Arsitektur Ekologis, dimana dalam setiap perencanaan arsitektur selalu mempertimbangkan kaidah atau aspek lingkungan yang ada untuk dapat memberikan kontribusi di dalam pembangunan sehingga mampu meminimalkan dampak negatif dalam pembangunan demi kelestarian lingkungan dan alam tetap terjaga. Dalam hal ini konteks ilmu lingkungan tidak lepas dari prilaku manusia itu sendiri sebagai suatu komponen lingkungan yang paling dominan karena manusia senantiasa mengolah, mengambil dan mengembangkan sesuatu yang ada di alam itu sendiri. Untuk mencapai keseimbangan lingkungan tentu diperlukan kesadaran dari manusia agar merasa memiliki dan mencintai segenap makhluk hidup dan alam lingkungannya sebagai tempat hidupnya.Konsep arsitektur ekologis mengandung bagian – bagian, antara lain : arsitektur biologis yaitu arstektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan, arsitektur alternatif yaitu pemikiran akan penggunaan energi alternatif lainnya namun tetap memperhatikan kaidah lingkungan, arsitektur matahari yaitu arsitektur yang memanfaatkan energi surya, arsitektur bionik dikaitkan dalam bidang teknik sipil dan konstruksi yang memperhatikan kesehatan manusia, serta biologi pembangunan.REFERENSI :  http://kasriani.wordpress.com/2011/02/14/makalah-ekologi/ http://luhputuwidhiari.blogspot.com/2009/09/ilmu-lingkungan-environmental-science.html 
  
    
http://www.slideshare.net