Senin, 16 November 2015

Membuat Speaker Sederhana

waktu masih duduk di bangku SMP. Kala itu saya baru mengenal tentang pelajaran elektronika. Rasa ingin tau saya bertambah ketika materi pelajaran sampai pada bab Amplifier (penguat).

Amplfier inilah yang menjadi komponen utama pada speaker aktif. Menurut sepengetahuan saya pengertian speaker aktif  adalah amplifier yang dirakit jadi satu dengan speaker dalam satu box atau dengan kata lain "speaker yang ada ampli-nya", sehingga musik yang diputar dari Hp atau perangkat lain dapat langsung terdengar dengan keras melalui Louds Speaker.

Menurut istilah teknik amplifier adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk menguatkan tegangan, arus, dan daya.

Dirumah saya punya beberapa speaker aktif, namun itu pun tidak ada yang beli. Lalu dapat dari mana..?? Sedikit cerita, pada waktu itu saya suka main ke pasar loak (pengepul rosok), disana dapat dengan leluasa bongkar-bongkar barang elektronik. Eh tak disangka saya nemu radio bekas lalu iseng-iseng saya bongkar, ternyata didalamnya ada kit rangkaian penguat yang saya cari.

Dari radio bekas itu saya ambil rangkaian penguatnya untuk dijadikan speaker aktif. Dari pada beli, toh hasilnya sama, yang membedakan hanya tampilan kemasan nya saja. Jika dilihat dari segi teknik, prinsip kerja antara speaker aktif pabrikan dengan speaker aktif rakitan sendiri itu sama, bahkan malah ada yang lebih bagus rakitan sendiri dari pada speaker aktif pabrikan.

Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi cara membuat speaker aktif sendiri dari bahan-bahan (komponen) yang mudah di dapat di sekitar kita. Kita mulai dari rangkaian yang sederhana dulu, yaitu mini amplifier dengan IC TDA 2822. Rangkaian ini dapat beroprasi pada tegangan 3-12 volt DC dengan arus listrik maksimal 2 Ampere.

Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar rangkaian di bawah ini!

Skema speaker aktif TDA 2822 stereo
Skema rangkaian mini amplifier dengan IC TDA 2822 stereo

Untuk membuat Speaker aktif dari rangkaian di atas, diperlukan alat dan bahan sebagai berikut :
  • Speaker (saya ambil dari TV bekas)
  • Box (saya gunakan botol oli bekas, untuk anda sesuaikan dengan selera dan kreatifitas)
  • Komponen sesuai skema di atas (saya ambil dari barang elektroik lain yang udah gak terpakai)
  • Kabel USB (saya gunakan adaptor carger HP 5 volt untuk catu dayanya)
  • Trafo 1 Ampere (bagi yang ingin menggunakan catu sendiri max 2 Ampere)
  • Tenol dan Solder, serta alat pendukung lain untuk perakitan
Jika membeli di toko elektronik berikut adalah daftar harga nya :
- Papan PCB Rp. 5.000
- Selukloid Rp. 5.000
- Resistor (50K, 4,7 ) 3 buah = Rp. 1.500
- Capasitor ( 100 microF, 470 microF, 0,1 microF) 6 buah = @1500 x 6 = Rp. 9.000
- IC TDA2822 1 buah = Rp. 1.500
- Jek Audio inputan dan output ( masing masing 1 buah ) = Rp. 3.000
- Kabel colokan Listrik 1 m 1 buah = Rp. 3.000
- Trafo 1 A 1 buah = Rp. 30.000
Total semua nya : Rp. 28.000

Dan persiapkan alat alatnya seperti :
- Solder dan Timah
- Bor papan PCB
- Gunting, Lem
- Dll yang di butuhkan

Untuk lebih murah bisa di cari dari bahan bahan bekar tak terpakai.

Setelah anda lihat dan pahami skema speaker aktif di atas silahkan anda buat layoutnya. Cara Membuat Layout telah saya post beberapa waktu lalu. Setelah layout jadi pasang semua komponen sesuai dengan letaknya masing-masing, kemudian tes dahulu dengan catu daya yang kecil. Pastikan tidak ada komponen yang short atau konslet.

Jika semua beres, lanjutkan ke tahap perakitan. O iya satu hal lagi, saya tadi menggunakan kabel usb karena saya menggunakan catu 5 volt dari carger. Sebenarnya dengan kabel usb tadi saya juga bsa gunakan catu dari port USB laptop atau komputer.

Apakah aman digunakan pada port USB..?? . Sejauh ini aman-aman saja dan saya belum pernah mengalami kerusakan pada usb laptop/komputer saya akibat penggunaan ini. Yang penting anda tidak terbalik dalam pemasangan kabelnya.

Lihat gambar dibawah ini :

pin kabel USB untuk catu daya
Pin kabel USB untuk catu daya

Untuk mengecek posisi dan warna kabel sesuai Pin yang tertera silahkan gunakan Multimeter, karena jika saya sebutkan warnanya bisa saja setiap kabel USB berbeda, tatapi untuk patokan saja biasanya warna Merah (+), Hitam (-), Hijau (data -), Putih (data +). Jadi anda tinggal ambil warna Merah dan Hitam (dalam gambar +5v dan GND) saja untuk catu daya Speaker Aktif yang dibuat tadi.

 
Berikut ini adalah foto speaker aktif  yang terakit seperti rangkaian di atas ;

Speaker aktif mini sederhana

Speaker aktive stereo dengan IC Tda 2822

Speaker aktif



Mungkin sampai disini dahulu jumpa kita, semoga pembahasan yang saya sampaikan di atas dapat bermanfaat bagi anda. Cari tau lebih jauh tentang speaker aktif, mulai dari harga-harga serta merk terbaik di pasaran. Selamat Mencoba !!



Membuat Alarm Kebakaran Sederhana


   Latar Belakang

      Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar. Alarm memberitahukan apabila terjadi bahaya dan kerusakan ataupun kejadian yang tidak diharapkan pada jaringan melalui sinyal sehingga memberikan peringatan secara jelas agar dapat diantisipasi.
Awal mula perkembangan teknologi alarm yaitu berawal dari inovasi industri keamanan elektronik dan peringatan kebakaran pada tahun 1850 oleh John Gamewell dan Edwin Holmes .
       Lalu pada tahun 1841 seiring dengan ditemukannya telegram, seorang dokter muda yang kaya bernama William Channing membuat sebuah sistem dari yang dapat mengirimkan sinyal alarm kebakaran kepada stasiun pemadam kebakaran yang ada di Boston, Amerika Serikat. Sistem ini menggunakan sandi morse yang ditemukan oleh Samuel Morse dalam sistem telegram yang memadukan kode dengan teknologi, untuk menyalurkan sinyal dari pusat sistem pemerintah menuju stasiun pemadam kebakaran untuk memberitahu titik lokasi terjadinya kebakaran.
Sejak saat itu penemuan-penemuan alarm untuk berbagai macam kegunaan mulai ditemukan. Berikut adalah jenis-jenis alarm yang berhasil diciptakan hingga kini:
1. Alarm rumah
2. Alarm mobil
3. Alarm kebakaran
4. Alarm banjir
5. Alarm gempa dan tsunami
6. Alarm bayi
7. Alarm komputer
8. Alarm online
9. Alarm telepon genggam
10. Alarm jam
11. Sirine
12. Klakson
        Namun dari sekian banyak jenis alarm di atas, makalah ini hanya akan membahas satu jenis alarm yang perannya cukup penting dalam masyarakat secara luas, yaitu alarm kebakaran.
Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa kami mengangkat tema ini. Pertama, rumah atau gedung sebagai tempat aktifitas manusia dan tempat penyimpanan barang berharga lainnya yang harus memerlukan perlindungan yang mudah di operasikan dan terjangkau harganya. Kedua, kejadian yang sering membahayakan rumah dan penghuninya seperti kebakaran. Kemudian dengan tingginya musibah kebakaran akibat lemahnya sistem pencegahan dan pengamanan terutama di perkotaan serta lambatnya respon yang diberikan oleh lembaga terkait jika terjadi kebakaran membuat kami berinisiatif untuk menciptakan suatu sistem yang dapat mencegah atau mengurangi tingginya angka kebakaran di Indonesia.
           Alat itu dibuat dengan memiliki beberapa fungsi yaitu mendeteksi perubahan suhu, kepekatan asap, dan timbulnya api yang ada pada suatu ruangan, memberikan peringatan dengan buzzer. Tujuan dari pembuatan alat ini adalah untuk mendapatkan suatu rangkaian sistem alarm yang dapat mendeteksi kebakaran dan menjelaskan bagaimana proses kerjanya. Kemudian kita dapat memperoleh sebuah informasi yang jelas mengenai cara kerja model pengolahan input sensor dan model responnya.

Permasalahan

    Dari latar belakang di atas dapat kami tuliskan permasalahn dalam laporan ini yaitu:
Bagaimanakah prosedur kerja dari alarm kebakaran ?
Bagaimanakah prinsip kerja dari alarm kebakaran ?

Tujuan 

    Dari latar belakang di atas dapat kami tuliskan tujuan penulisan laporan ini yaitu untuk untuk mendapatkan suatu rangkaian sistem alarm yang dapat mendeteksi kebakaran dan menjelaskan bagaimana proses kerjanya? 

Manfaat 

     Adapun manfaat yang dapat kami tuliskan yaitu sebagai berikut:
Menambah pengetahuan kita tentang manfaat dan cara kerja dari alarm kebakaran.
Memberikan kemudahan kepada masyarakat memiliki alarm kebakaran sederhana.

KAJIAN TEORI

    Konsep Teori
    Cepat Rambat Gelombang Bunyi
     Bunyi sebagai gelombang longitudinal membutuhkan zat perantara untuk sampai ketelinga kita. Banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan bunyi, diantaranya adalah medium dan suhu lingkungan. Kenaikan suhu akan menaikkan kecepatan gerakan molekul-molekul gas dan memungkinkan terjadinya tumbukan satu sama lainnya (ingat teori kinetic gas). Akibatnya, rambatan energy yang ditransmisikan lebih cepat. Jadi, kecepatan akan naik seiring dengan kenaikan suhu dalam gas.
Di udara pada temperature 0oC dan tekanan 1 atm, kecepatan bunyi adalah 331 m/s, akan tetapi kecepatan bunyi akan bertambah sebesar 0,6 m/s untuk setiap derajat celcius pertambahan temperature. Secara matematis dapat dituliskan dalam persamaan ,
v=(331+0,6TC) m/s
Di mana TC adalah suhu udara dalam derajat celcius.
    Listrik Dinamis
Listrik mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia di seluruh dunia. Sebagian besar dari kita bergantung pada peralatan listrik untuk membuat hidup kita lebih aman, lebih sehat, lebih mudah, dan lebih nyaman.

Rangkaian Alarm Kebakaran dengan Sensor Suhu



       
       Kebakaran dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya lupa mematikan alat yang bisa menimbulkan seperti setrika, rangkaian alarm kebakaran dengan sensor suhu ini mungkin bisa menjadi salah satu pilihan dalam usaha untuk mengamankan rumah kita dari bahaya kebakaran.
Sebenarnya ada juga rangkaian alarm kebakaran yang menggunakan LDR, namun saya pikir kurang efektif karena pada dasarnya itu adalah sensor cahaya, yaitu dengan adanya asap maka intensitas cahaya yang jatuh ke LDR akan berkurang dan mentrigger rangkaian. Namun seperti seperti yang saya katakan sepertinya kurang efektif.

Rangkaian alarm kebakaran ini memanfaatkan IC LM35 sebagai sensor suhunya. Dimana bila settingan suhu pada suatu ruangan sudah tercapai maka akan bisa mentrigger rangkaian untuk membunyikan alarm. Satu yang saya sukai dari sensor LM35 ini adalah kepekaannya terhadap suhu sehinggga cocok digunakan untuk sensor suhu, selain itu juga mudah didapat.

     Output pada LM35 diumpankan ke IC LM339 pin negatif yang merupakan IC komparator dengan settingan positif input melalui VR1 dengan nilai 10K. VR inilah yang nantinya merupakan settingan kepekaan sensor suhu yang digunakan. Sedangkan LM 339 ini merupakan IC yang memiliki 4 komparator di dalamnya.
Output pada IC komparator LM339 diumpankan ke transistor T1 yaitu BC547, cara kerjanya ketika output low / rendah, T1 dalam keadaan cut off sehingga berfungsi seperti saklar terbuka, sehingga T2 akan bekerja seperti saklar tertutup dan mengakibatkan pin 4 (reset) pada IC 555 menjadi rendah. Dan karena input reset 555 rendah maka alarm tidak bekerja…. dan seterusnya bila terjadi trigger pada IC LM35 yang disebabkan temperatur suhu yang disetting sudah tercapai.
Berikut ini merupakan sedikit keunggulan dari IC sensor suhu LM35 :
*     Memiliki sensitivitas temperatur, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC
*     Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC
*     Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC
*     Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
*     Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
*     Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
*     Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
*     Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Sedangkan untuk pemasangan alarm kebakaran ini bisa ditempatkan di sekitar bahan yang mudah terbakar atau tempat tempat yang berpotensi terjadinya kebakaran, dan sepertinya jika kita menggunakan beberapa sensor untuk satu rangkaian ( diparalel ) akan bekerja dengan baik karena impedansi IC LM ini memang rendah, mungkin :p
Cukup mudah bukan untuk merancang rangkaian alarm kebakaran ini ?

     Sebelum membuat kita harus membeli dahulu komponen - komponen yang akan di gunakan untuk membuat alat tersebut, di antaranya :

IC LM35 1 buah @Rp.15.000
IC LM339 1 buah @Rp.3.500
IC 555 1 buah @Rp. 4.000
Potensio Meter 1 buah @Rp. 4.500
Capasitor 10 Micro Farad 1 buah @Rp. 2.000
Capasitor 0,01 Micro Farad 1 buah @Rp. 1.000
Transistor BC547 2 buah @Rp. 1.500
Papan Pcb 15 cm x 15 cm 1 buah @Rp. 5.000
Selukloid 1 buah @Rp. 5.000
Resistor (semua jenis) 8 buah @Rp. 2.000
Buzzer 1 buah @Rp. 7.000

Total harga pembelian bahan :
Rp. 50.500

Alat yang akan di gunakan untuk merangkai rangkaian tersebut :
- Solder dan Timah
- Tempat pelindung rangkaian
- Bor untuk melubangi papan PCB
- Dll, yang di perlukan

     Langkah pembuatan kita bisa urutkan dari yang pertama adalah buat jalur rangkaian terlebih dahulu dan tidak boleh salah, kemudian gunakan selukloid untuk mnjadikan jalur yang di gambar menjadi penghantar, lalu bor papan PCB kemudian solder alat alat yang akan digunakan dengan timah, hubungan semua komponen sesuai dengan tempatnya masing masing. Setelah selesai buatlah tempat untuk alarm sederhana tersebut, dan kemudian coba dahulu alat sesuai fungsinya, jika berhasil di lanjutkan dengan pemasangan casing, tidak belum, berarti harus di analisi kembali, kemudian buat yang benar.


Baik, selamat mencoba.. Semoga bermanfaat untuk kita semua, jika ada kesalahan mohon di komentari, sumber diatas saya ambil dari :
_ http://www.infoservicetv.com/rangkaian-alarm-kebakaran-dengan-sensor-suhu.html#ixzz3rf5wL78D
http://www.pcm123.com/2011/06/pcm-toko-spare-part-elektronik-komponen.html